Roma Irama sebagai kandidat calon presiden PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) mengaku optimis dalam pemilu 2014 meskipun pada hasil survei posisinya berada dibawah. Rhoma bersama partai PKB terus berusaha melakukan kampanye dengan ciri khas nya, beranyanyi sambil berdakwah untuk mendapatkan simpati dari masyarakat. Rhoma tak percaya mendapat survei terendah. "Hasil survei itu tak identik dengan realitas," kata Rhoma di Banyuwangi, Selasa malam, 25 Maret 2014.
Rhoma Irama, mengatakan tak mempercayai hasil survei yang menempatkan elektabilitasnya pada posisi terbawah. Dia mencontohkan hasil survei yang dulunya menempatkan mantan Gubernur Jakarta Fauzi Bowo alias Foke selalu di atas Joko Widodo atau Jokowi. Kenyataannya, Jokowi justru memenangi pemilihan kursi Gubernur DKI Jakarta.
Rhoma menduga lembaga survei tidak mengikut sertakan namanya dalam bursa capres 2014. Mungkin itu sebabnya yang menyebabkan namanya tidak mendapatkan poling. Menurutnya ketika mengadakan berbagai konser yang digelar di sejumlah daerah sekaligus berkampanye PKB, Rhoma melihat antusiasme warga untuk mendukungnya menjadi calon presiden pada pemilu mendatang sangat besar.
Menilik hasil survei yang dirilis 23 Maret 2014 oleh Pol-Tracking Institute menyebutkan Rhoma Irama merupakan kandidat capres dengan poling terendah. Dia menduduki posisi terbawah dari 35 nama dalam hal kualitas kandidat capres. Meskipun begitu, itu tidak mengurangi keyakinannya untuk tetap berkampanye bersama grup andalan Soneta dan PKB.
0 komentar:
Posting Komentar